Search

Jumat, 23 Maret 2012

App Store Dituduh Bajak Karya Penulis China

 Headline 
Platinum Site - Para penulis China sedang membidik toko online milik Apple, App Store, yang diduga melanggar hak cipta intelektual dengan menawarkan e-book bajakan karya mereka.

Salah satu dari eksekutif anggota China Written Works Copyright Society Senin (19/3) mengatakan bahwa organisasinya akan berupaya sekuat tenaga untuk mendukung tuntutan hukum yang bakal diajukan ke pengadilan. Mereka menuduh Apps Store membajak karya-karya mereka dan mengajukan ganti rugi sebesar 23 juta yuan (sekitar US$3,6 juta).

“Kita punya tim penyelidik aplikasi Apple yang mengunggah kopi-kopi buku elektronik yang illegal, sehingga kita mendapat gambaran umum mengenai pembajakan tersebut," ujar Zhang Hongbo, deputi direktur jenderal organisasi tersebut.

“Tapi ya terlalu banyak yang mesti dihitung secara lengkap,” ujarnya mengenai jumlah buku yang diduga dibajak App Store kepada China Daily. Zhang mengungkapkan, organisasinya memiliki lebih dari 500 penulis yang akan melayangkan bukti pembajkan kepada Apple.

Pelanggaran hak cipta para penulis China itu akan membuka mata masyarakat pembeli, pemerintah dan penegak hukum agar aksi mereka dilakukan pada waktu yang tepat.

App Store memang menawarkan penjualan dan penggratisan software, termasuk buku-buku teks dan audio, yang diunggah oleh para developer pihak ketiga. Menurut keterangan yang diperoleh dari dalam, semua developer menandatangani kontrak dengan App Store, yang menyeleksi konten dari aplikasi dan menjualnya.App Store mendapat 30 persen dari penjualan buku-buku elektronik. Namun tidak jelas benar berapa kali sebuah buku diunduh dari App Store.

Soal pembajakan hak cipta intelektual saat ini sedang ramai dipersoalkan terutama oleh Amerika Serikat. Mereka menuduh China secara massif melakukan pembajakan hak cipta intelektual. Sedangkan China baru melayangkan tuduhan kepada App Store asal AS itu, yang kini ternyata rajin membajak buku-buku eletronik ciptaan para penulis China.

Nah, perang dagang baru dimulai, meskipun China dan Amerika sama-sama menikmati nyamannya berdagang di masing-masing negara. [mdr]
Share on :

0 komentar:

Posting Komentar

 
© Copyright Platinum Site 2011 - Some rights reserved | Powered by Blogger.com.
Template Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates and Theme4all