Penampilan Chelsea terus menanjak sejak dipegang Di Matteo Maret lalu. Puncaknya, Frank Lampard sukses merengkuh gelar Liga Champions pertama dalam sejarah klub berkostum biru itu. Kemenangan Chelsea direbut lewat adu penalti setelah skor imbang 1-1 bertahan sampai dua kali perpanjangan waktu usai.
"Chelsea harus memberinya (Di Matteo) kontrak selama tiga tahun," ujar Heynckes, seperti yang dilansir BBC Sport.
Munich mendominasi sepanjang laga, namun tergelincir pada babak "tos-tosan", mereka pun harus mengakui keunggulan Chelsea 4-3 setelah sepakan Ivica Olic dan Bastian Schweinsteiger berhasil ditepis Petr Cech.
Setelah unggul lewat Thomas Mueller delapan menit jelang waktu normal usai, Munich malah membiarkan gawang mereka bobol lewat tandukan Didier Drogba di menit-menit akhir laga. Namun, Heynckes tidak mencari kambing hitam dalam kekalahan menyakitkan tersebut.
"Chelsea bermain seperti yang kami prediksi. Kami harus salahkan diri sendiri, karena baru bisa mencetak gol pada menit ke-83, padahal menciptakan banyak peluang mencetak gol," lanjut Heynckes.
Die Bavarian juga membuat peluang emas pada perpanjangan waktu saat tendangan penalti Arjen Robben gagal menembus gawang Cech. Der Trainer lalu menjelaskan alasan tidak mencantumkan nama pemain andalannya di sayap kanan itu saat babak adu penalti.
"Anda bisa mengerti jika dia gagal mencetak gol di perpanjangan waktu. Dia bisa saja kehilangan percaya diri untuk berpartisipasi pada babak adu penalti. Itu mudah untuk dilihat," jelas Heynckes.
Ini adalah kegagalan pertama Munich dalam adu penalti di ajang turnamen Eropa, setelah memenangi empat kali pertarungan sebelumnya di Liga Champions.
Dengan kekalahan ini, klub asal Bundesliga itu gagal meraih satu pun gelar, setelah hanya menjadi runner-up di liga lokal dan kalah dari Borussia Dortmund pada ajang DFB Pokal.
0 komentar:
Posting Komentar