
Di China, Smith akan bertemu Menhan China Liang Guanglie, membicarakan soal markas marinir Amerika Serikat di utara Australia.
Amerika Serikat sendiri telah menuduh "oknum China" di balik spionase ekonomi terbesar dunia. Ahli keamanan Amerika Serikat telah memperingatkan peningkatan serangan berbasis internet yang berasal dari China atas komputer perusahaan dan pemerintah Amerika. Tentu saja, China membantah tuduhan itu.
Kekhawatiran serangan siber ini semakin meningkat akhir bulan ini dengan ditemukannya virus Flame, yang digambarkan salah satu perangkat lunak paling rumit dan berbahaya. Ahli keamanan internet mentatakan Flame telah menginfeksi komputer di Iran dan Timur Tengah dan telah dikerahkan sejak lima tahun lalu untuk melakukan spionase yang disponsori negara.
Nah, sebelum memasuki China, Smith dan anak-anak buahnya, meninggalkan laptop dan ponsel mereka di Hong Kong untuk menghindari penyadapan, seperti dilaporkan koran Sydney Morning Herald pada Rabu ini.
Kewaspadaan antispionase yang sangat jarang dilakukan pejabat Australia yang berkunjung ke sebuah negara ini diatur kementerian pertahanan Australia. Namun, juru bicara kantor Smith menolak berkomentar soal pengaturan ini.
Awal tahun ini, Australia menolak Huawei Technologies, sebuah perusahaan telekomunikasi China, untuk ikut lelang penyediaan jaringan broadband karena masalah keamanan. China sendiri merupakan mitra dagang Australia nomor satu dan konsumen terbesar ekspor Australia. Ekspor Australia ke China mencapai 65 miliar dolar Australia pada 2010 sampai 2011.
0 komentar:
Posting Komentar