
Pasangan yang sedang berhubungan intim ini diyakini mati karena gas beracun dari dasar kawah gunung api. Peneliti Universitas Tuebingen, Jerman, Dr. Walter Joyce mengatakan kura-kura ini termasuk spesies langka Allaeochelys crassesculpta.
Bukti anatomi membuktikan pasangan kura-kura ini jantan dan betina. Tempurungnya mencapai panjang 2 kaki.
"Kami menunjukkan untuk kali pertama pasangan yang terdiri dari satu jantan dan satu betina secara individual. Ekor dari beberapa pejantan tersambung dengan betinanya," ujar Dr. Joyce seperti dilansir dari Daily Mail.
Jantan memiliki ekor yang lebih panjang dari tempurungnya. Sementara betina berukuran cukup pendek untuk bisa masuk ke dalamnya.
Ilmuwan meyakini gas vulkanik berasal dari danau. Selama beberapa waktu gas beracun ini telah menjadi penyebab kematian berbagai hewan sekitarnya. Di wilayah dekat kawah ini, banyak fosil vertebrata ditemukan dalam sendimen.
0 komentar:
Posting Komentar